Gambar

Pegunungan Kendeng yang kaya akan air

Persawahan dengan tanaman padi sepanjang tahun di kaki Pegunungan Kendeng

Gambar

Pepohonan rindang tepi salah satu Penampungan air di Pegunungan Kendeng

Senin, 22 September 2014

Bertanam Padi Di Musim Kemarau?

Ditulis dan dipostingkan oleh Penulis.
Baiklah para pembaca Blog Gunung Kendeng yang berbahagia. Sudah sekitar 4 tahun penulis nggak mengisi blog ini, sekarang ini rasanya ada sedikit hal yang perlu aku tulis disini. Tema yang begitu menarik.

Pada umumnya, bertanam padi itu di musim penghujan. Tapi dapatkah bertanam padi di musim kemarau? Dikala air untuk mandi dan mencuci pakain saja sulit, tapi apa mungkin untuk bertanam padi? Pernyataan yang begitu logis. Bila para pembaca dari Pati Kota menuju ke arah Purwodadi, di sebelah selatan Kretek Tanjang di bagian kanan jalan raya  terdapat hamparan tanaman padi yang menghijau baru ditanam oleh para petani.

Selidik punya selidik, ternyata air untuk mengairi sawah-sawah  tersebut disedot dari Sungai Tanjang. Sungai Tanjang,Sungai Ngantru,Sungai Nggilis,Sungai Juwana adalah sama sungainya tapi beda namanya. Merupakan satu aliran. Sungai Juwana berhulu di Pegunungan Kapur Utara atau Pegunungan Kendeng dan bermuara di Laut Jawa. Luar biasa....Sungai ini ternyata penyedia air untuk pertanian dikala musim kemarau. Disamping itu air dari sungai ini menurut pendapat para ahli merupakan penetral air tanah wilayah Pati Selatan supaya air tanah sumbernya tidak asin.

Bercocok tanam padi atau tanaman pertanian yang membutuhkan banyak air tidak hanya di daerah Tanjang, tetapi dilakukan di kanan dan kiri Sepanjang Sungai tersebut. Oleh karena itu, menurut pendapat penulis, kita perlu menjaga kelestarian Sungai tersebut. Penanaman hutan kembali di daerah Pegunungan Kendeng dan menjaga kelestariannya adalah sebuah keharusan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa akan adanya usaha-usaha ingin mengexploitasi Pegunungan Kendeng akan diolah menjadi Komoditi Semen adalah merupakan sebuah ancaman besar akan berhenti mengalirnya air dimasa Musim Kemarau di Sungai tersebut. Dengan berhentinya aliran air di Sungai tersebut secara otomatis, para petani di sekitar aliran Sungai, tak dapat lagi bertanam padi di musim kemarau.

Oleh karena itu, maka kita perlu menjaga Kelestarian Sungai, agar ketersediaan pangan khususnya di wilayah Pati dan sekitarnya tetap terjaga. (To be Continued)