Senin, 27 Oktober 2014

Mitos Pegunungan Kendeng

Ditulis dan dipostingkan oleh Penulis.
Pegunungan Kendeng atau Pegunungan Kapur Utara adalah pengunungan Kapur yang terbentang dari Kudus ,Pati, Purwodadi, Rembang dan Blora. Sesuai dengan karakteristik gunung kapur maka terdapat sungai-sungai didalam pegunungan tersebut. Sehingga sungai tersebut dikeluarkan. Ada sekitar 145 mata air raksasa di Pegunungan Kendeng tersebut. Silakan Lihat Disini

Ternyata ada sebuah mitos yang beredar di masyarakat. Mitos tersebut sampai sekarang masih dipercayai secara kuat oleh sebagian besar masyarakat penghuni Pegunungan Kendeng dan masyarakat Kab. Kudus bagian selatan, masyarakat Kab Pati di bagian selatan, Kab. Rembang, Kab. Blora. Mitos itu adalah Pegunungan Kendeng (Pegunungan Kapur Utara) adalah merupakan penutup sebuah sungai yang begitu besar yang mana sungai tersebut adalah berasal dari dalam tanah yang terhubung secara langsung dengan Laut Kidul/Laut Selatan atau Samudera Hindia. Pegunungan Kendeng dipercaya oleh sebagian besar masyarakat merupakan penutup dari sungai pengubung yang besar tersebut.

Sebuah mitos yang mungkin benar, Kita lihat di Purwodadi ada Bledug Kuwu. Menurut Legenda yang ada, Bleduk Kuwu ada hubungannya dengan Laut Selatan. Bleduk Kuwu air yang keluar asin dan bisa dibuat garam. Garam Kuwu namanya.

Shobat pembaca Pegunungan Kendeng, apabila Pegunungan Kendeng dihancurkan untuk bahan bangunan atau diolah untuk bahan utama Pabrik Semen maka menurut mitos tersebut penutup Sungai dalam tanah yang terhubung dengan Laut Selatan akan terbuka. Sebagai akibatnya adalah air dari Laut Selatan sebagian akan keluar melalui rongga yang besar di dalam tanah untuk menyatu dengan Laut Jawa. Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang diramalkan akan menjadi lautan, alias tak ada lagi tempat bagi penduduk dari keempat Kabupaten tersebut untuk tinggal. Tidak ada lagi kehidupan manusia. Kalau Pegunungan Kendeng dihancurkan maka akibatnya akan sangat fatal. Mungkinkah hal ini benar? Kita lihat saja, Bencana Lumpur Lapindo Sidoharjo, walau sudah ada usaha yang maksimal, tetapi bencana itu belum bisa dihentikan. Kita tidak ingin di kawasan ini tenggelam menjadi Luatan bukan?

Betul atau tidak mitos tersebut adalah Wallohualam, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Terlepas benar atau tidaknya sebuah mitos ini, kita seharusnya menjaga kelestarian Pegunungan Kendeng yang selama ini telah dianugerahkan Yang Maha Kuasa untuk ditanami tumbuh-tumbuhan. Hutan yang berada di Pegunungan Kendeng sebagian  mengalami kerusakan karena oleh sebagian oknum penduduk yang menggali untuk kepentingan bahan bangunan. Dan juga selama ini ada usaha-usaha untuk Pembangunan Pabrik Semen di wilayah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar