Rabu, 07 November 2012

RAHASIA SUBURNYA PEGUNUNGAN KENDENG

Oleh Penulis. Penulis terlahir di Kabupaten Pati bagian selatan. Ia minum air sumur yang sudah direbus. Ada air di sumur karena ada mata air di dalam tanah. Pada waktu musim penghujan air begitu melimpah-ruah. Para tetangga yang sebagian besar adalah petani memanfaatkan air tersebut untuk menanam padi. Deretan Pegunungan Kapur Utara yang sebagian berada di wilayah 

Kabupaten Pati sebelah selatan yang meliputi Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Kayen, Kecamatan Tambakromo, Kecamatan Gabus, Kecamatan Winong, Kecamatan Pucakwangi dan Kecamatan Jaken menyediakan air dan sumber air ke daerah-daerah bagian bawah di kecamatan-kecamatan tersebut dan wilayah kecamatan kecamatan lain yang berada di Kabupaten Pati sebelah selatan seperti Kecamatan Jakenan, Kecamatan Margorejo, Kecamatan Juwana, Kecamatan dan Kecamatan Batangan. 

Sekitar ratusan mata air-mata air raksasa yang ada di wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo menuju ke daerah bagian bawah melalui pralon-pralon untuk kebutuhan rumah tangga dan sebagian besar mengalir melalui sungai-sungai kecil yang digunakan untuk pengairan sawah pertanian dan daerah pategalan. Aliran aliran sungai kecil dari daerah Pegunungan Kapur Kendeng Utara sebagian besar mengarah ke Sungai Juwana melalui Tanjang, Ngantru, Sampang dan Gilis. 

Air dari sungai di wilayah tersebut digunakan oleh para petani untuk dipompa untuk mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Saat kemarau tiba, air-air yang mengalir di sungai-sungai kecil mengecil atau menyusut debit airnya yang mengalir tetapi sumber-sumber air raksasa yang keluar dari daerah Pegunungan Kapur Utara masih tetap mengalir sepanjang masa meskipun pada puncak kemarau. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga di sebagian besar peduduk di wilayah Kabupaten Pati bagian selatan medapatkan air bersih dengan cara membuat sumur tradisional dan sumur bor. 

Pada saat puncak kemarau tiba, sumur-sumur bor dan sumur tradisional masih mengalirkan sumber air dari dalam tanah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih tetapi di daerah-daerah tertentu air sulit didapat. Ketersediaan air tanah yang cukup di wilayah-wilayah Kabupaten Pati sebelah selatan, Kabupaten Grobogan sebelah utara dan Kabupaten Blora karena adanya Pegunungan Kapur Utara sebagai daerah resapan air yang didalamnya terdapat sungai-sungai bawah tanah di wilayah pegunungan tersebut yang sebagian dikeluarkan lewat sumber-sumber air alam raksasa dan sebagian yang lain sebagai penyedia air tanah untuk wilayah sekitarnya. 

Banyak orang beranggapan dan berpendapat bahwa Pegunungan Kapur Kendeng Utara (dalam hal ini daerah Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen) adalah daerah yang tandus dan gersang sesuai sifat kapur yang kering dan panas. Tetapi pendapat dan anggapan yang demikian adalah salah besar. Sebaliknya deretan Pegunungan Kapur Utara adalah daerah yang cocok untuk ditanami tanaman jati. bahkan tanaman jati dari wilayah pegunungan ini termasuk kayu jati nomor satu kalau sudah diolah menjadi kayu untuk bahan bangunan dan permebelan. 

Disamping tanaman jati, tanaman-tanaman keras lainnya yang dapat tumbuh dengan subur adalah pohon mahoni dan pohon nangka. Daerah-daerah di kaki pegunungan di wilayah Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen adalah cocok dan tanah yang sangat subur untuk ditanami padi, tebu dan tanaman palawija lainnya. Bahkan daerah-daerah yang terairi sumber-sumber raksasa dapat menanam padi 2 sampai 3 kali dalam satu tahun hal ini disebabkan air yang mengalir dari sumber-sumber raksasa tersebut tidak mengenal musim. 

Mengapa di wilayah pegunungan kapur di wilayah Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen merupakan wilayah yang subur dan cocok untuk daerah pertanian? Jawabannya adalah sangat singkat yaitu phospat alam. Ya kedua wilayah tersebut atau mungkin di daerah-daerah lain Pegunungan Kapur Utara tanah dan bebatuan pegunungan tersebut mengandung phospat alam. Yang dimaksud dengan phospat adalah senyawa antara kotoran kelelawar dan batu kapur. 

Keberadaan phospat alam di wilayah tersebut kemungkinan besar di wilayah pegunungan tersebut dihuni oleh ribuan atau bahkan jutaan kelelawar pada masa lalu atau kemungkinan besar kelelawar tersebut masih mendiami goa goa alam di wilayah pegunungan tersebut. Kotoran ribuan atau jutaan kelelawar yang jatuh ke bebatuan kapur dalam waktu yang lama maka akan membentuk senyawa. Phospat alam ini dapat digunakan sebagai pupuk untuk menambah kesuburan tanaman. 

Dengan adanya kandungan phospat alam ini membuat wilayah Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Kayen terutama daerah yang terairi air dari Pegunungan Kendeng Utara adalah tanah yang sangat subur untuk daerah pertanian. Sekali lagi penulis tekankan adalah tidak benar bahwa wilayah Pegunungan Kapur Utara adalah daerah yang tidak subur atau tandus. Untuk sebagian kecil wilayah dari pegunungan tersebut tidak subur tetapi sebagian besar dari wilayah Pegunungan Kapur Utara adalah daerah yang sangat subur dan sebagai salah satu daerah lumbung pangan untuk Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora. 

Disebut daerah lumbung pangan atau persediaan pangan karena dikala daerah-daerah lain di wilayah tiga kabupaten tersebut tidak panen padi atau jagung, daerah- daerah yang terairi oleh sumber- sumber air raksasa dari Pegunungan Kendeng utara justru memanen hasil dari tanaman padi dan jagung atau tanaman palawija yang ditanam oleh para petani. Tapi sayang sebagian kecil warga Sukolilo dan sekitarnya telah melakukan penambangan phospat alam secara tradisional sebagai mata pencaharian mereka. Dan sebagian lagi yang lainnya menambang padas dan gamping untuk bahan bangunan.

0 komentar:

Posting Komentar